Sonntag, 20. März 2011

When Malaysian Asked Me

Pada pertengahan bulan Maret 2011 saya bertolak kembali dari Beijing ke Jakarta via KL. Selama perjalanan pulang pergi saya dapat dikata nyaris tidak mendapat flight partner karena samping saya selalu kosong. Untungnya saya mendapat flight partner dari KL to Jakarta.

Teman penerbangan saya selama 2 jam itu adalah seorang anak muda berkewarganegaraan Malaysia, dengan suku ras Melayu. Lucu memang melihat orang ini duduk disamping saya, dengan penerbangan Malaysian Airlines dia tergolong cukup sederhana. Celana jeans, sendal jepit, dan kaos hitam menjadi pakaiannya selama penerbangan itu. Akhirnya saya berkenalan dengan dia( lupa saya siapa nama dia ada Lukman2 nya), tetapi saya yang harus memulai pembicaraan itu. 

" Pertama kali ke Jakarta ? " tanya saya kepadanya, respon dengan cepat dia menjawab Ya ini pertama kali. Akhirnya selama 20 menit kita berbincang2 sederhana mengenai tujuannya ke Jakarta. 
Ternyata dia ke Jakarta pertama kali, tapi ini merupakan 2x nya ke Indonesia sebelumnya ke Bandung ( sepertinya flight direct to Bandung naik Air Asia ) . Tujuan dia ke Jakarta bukan berlibur melainkan bekerja, bekerja di kantor pusat kebun kelapa sawit, kalau dengar dari nama perusahaanya sepertinya anak perusahaan dari Sinar Mas. 

Sedikit lucu atau miris mungkin mendengar keterangannya bahwa dibalik ribuan TKI Indonesia bekerja di Malaysia sebagai buruh, ada beberapa WN Malaysia bekerja di Indonesia di level kantor pusat. Akhirnya dia mengeluarkan pertanyaan yang membuat sempat bingung, "Kalau di Jakarta tempat wisata apa ya ?". Setelah mendengar pertanyaan itu saya sempat terdiam 10 detik sebelum menjawabnya, karena saya mau jawab apa akhirnya saya jawab Tanah Abang, Pasar Baru, atau daerah Kota yang bisa diakses dengan busway. Karena diotak saya Jakarta tempat yang menarik saat ini dan memang memanjakan  mata yah puluhan pusat perbelanjaan mewah.  

Menjelang pukul 1730 pesawat melakukan descending dan pelan2 terlihat jelas wajah Jakarta yang saya tinggalkan selama 12 hari. 12 Hari keluar dari Indonesia melihat negara2 berkembang yang hebat sedikit sedih dan malu sama orang yang duduk disebelah saya. Dalam hati saya hati saya bilang " Maaf kota ini tidak sebagus Kuala Lumpur, Welcome to Jakarta" ( view dari atas Jakarta umumnya pemukiman kumuh di Teluk Jakarta ) .