Sonntag, 5. Dezember 2010

Masyrakat Indonesia : Lagaknya Seperti Orang Kaya, Sebenarnya Miskin

Percayakah anda jika masyrakat Indonesia itu tingkahnya seperti orang kaya, tapi sejatinya berkekurangan          ( miskin ) ?

In my opinion, I say YES!
Kenapa ?

Hal sederhana kita dapat lihat dalam kehidupan sehari-hari kita, khususnya masyrakat Jakarta. Jika berada di posisi sebagai pedestrian yang berjalan di trotoar berapa kali anda melihat orang membuang sampah sembarangan ? Berkali-kali bukan ?
Dalam mata saya, saya melihat mereka itu lagaknya seperti orang kaya yang tidak mau memegang sampah sebentar saja lalu membuang sampahnya di tempat sampah. Bukankah lebih baik mereka menjaga kebersihan kotanya ? Mungkin mereka terbiasa dilayani oleh orang lain, dan berfikir akan ada orang yang memungutnya. Masyrakat yang bertingkah seperti itu tidak hanya menengah kebawah, tetapi juga menengah keatas. Sayangnya lagi kebiasaan buruk ini terjadi pada lintas level pendidikan dari tidak sekolah sampai mereka yang mengenyam pendidikan di Universitas.

Hal berikutnya merupakan event tahunan terbesar di Indonesia.. apakah itu ? Fasting Month..Bulan puasa adalah bulan dengan pengeluaran besar dalam berbagai sektor, pengeluaran gila-gilaan demi memuaskan nafsu di mana seharusnya bulan untuk menahan nafsu. Saya sangat mendukung bulan puasa sebagai momen/masa merefeleksikan diri, mendakatkan diri dengan Allah SWT, dan bersilahturami. Sayangnya saya kurang menyukai ketika mereka akan buka puasa. Ketika masyrakat hendak berbuka puasa umumnya mereka memakan makanan yang mewah-mewah dalam jumlah yang sangat banyak. Sadarkah akibatnya ? Harga-harga bahan makanan meningkat drastis karena peningkatan permintaan dan terbatasnya penawaran, akibatnya mereka yang tidak berpuasa juga harus mengocek uang lebih banyak. Hal yang lebih miris bagi mereka yang penghasilan pas-pasan dan masih memaksakan untuk makanan yang mewah.

Bagaimana cara menguranginya ?

Dimulai dari diri sendiri.
1. Sadar bahwa lingkungan milik kita, jangan sungkan buat mengantongi atau memegang sampah kita dan membuang di tempat yang disediakan ( tidak harus tempat sampah, krn memang jarang disediakan tempat sampah )

2. Bagi mereka yang sudah mempelajari Biologi khususnya mengenai kandungan makanan, makanlah makanan secukupnya jangan berlebih.. Gunakanlah ilmu yang ada untuk dipakai sehari-hari. Anda cerdas jika anda mampu mempraktekan apa yang anda pelajari, tidak hanya dihafal saja....

3. Jangan malas untuk berfikir kandungan apa saja yg ada di makanan sebelum memilih makanan ( Makanan yang prasmanan kayak di WARTEG, kalau restoran 1 menu saja hehe ), tidak usah kandungan detail tapi kandungan umum saja ( percayalah kecepatan anda berfikir kandungan dan orang lain yg memilih makanan akan sama kok, karena saya selalu mempraktekannya )
Contoh :
Kita makan idealnya membutuhkan Karbohidrat, Lemak, Protein, dan Mineral.
Karbohidrat = Nasi
Protein = telur / tempe / tahu
Protein + Lemak = yang mengandung daging..
Protein+Lemak+Karbo = perkedel.
Mineral = Sayur2an.
* Kita tidak usah membeli daging untuk mencari lemak, krn untuk menahan lapar dibutuhkan kandungan protein yg lebih banyak. Lagipula karbohidrat yang berlebih bisa disimpan dan ditranformasikan menjadi lemak. Justru kalau kekurangan karbohidrat yang berbahaya ( saya lupa nama penyakitnya silakan cek di buku Biologi SMA kelas 2 )

Dengan mau berfikir sejenak mengenai kandungannya, anda tak usah mengocek uang lebih banyak untuk makan, krn tidak ada kandungan yang double.

Demikian opini dan ide saya untuk mewujudkan masyrakat yang lebih baik :)