Kembali lagi gw membahas pengemis, kali ini gw membahas mengenai finansial si pengemis itu sendiri.
Iseng iseng googling mengenai pendapatanpengemis ternyata rasio pendapatan pengemis kota besar (khususnya kota besar seperti DKI Jakarta ) berkisar Rp, 1,3 juta hingga 3,5 juta rupiah. Bahkan kota Pangkal Pinang konon bisa Rp 9 juta rupiah. Tetapi kita mengambil data pada kisaran 1,3 hingga 3,5 juta rupiah, kita ambil titik tengahnya 2,4 juta rupiah.
Jika kita memukul rata bahwa pendapatan pengemis berkisat Rp 2.400.000/bulan maka perhari ( mereka kerja 1 bulan fulltime ) sebesar Rp 80.000 / hari .
Wow angka yang fantastis, bahkan gw yang magang gak pernah menyentuh angka sebesar itu.
Rp 80.000/ hari itu untuk satu orang. Berdasar data Badan Pusat Statistik populasi pengemis di Jakarta berjumlah 17.000 jiwa yang tersebar di 72 titik. Data ini diambil tahun lalu, kita bulatkan saja jadi 20.000 jiwa ya... biar lebih mudah dalam penghitungan.
jika 20.000 pengemis profesional maupun amatiran itu memperoleh Rp 80.000 per hari, berarti masyarakat Jakarta telah menggelontorkan dana sebesar Rp 48.000.000.000 per bulan untuk mereka. Hmm angka yang fantastis.
48 Milyar kita setorkan mereka, dan kalau bulan Ramadhan mungkin angka itu meningkat 50-100 %.
jika mereka memperoleh 2,4 juta perbulan itu diatas gaji para pramusaji di restoran, dan mungkin diatas para buruh pabrik.
Penghasilan para pengemis kurang lebih 2,5x lebih besar dari UMR 2010 Jakarta yang sebesar
Rp 972.604,80
jadi, pikirkan kembali matang matang ketika anda mau memberikan sedekah secara langsung ke mereka, sudah tepat apa belum? Meracuni mental mereka apa tidak ? Bersedekahlah secara tepat, dengan institusi yang transparan dan kredibel.
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen