Dienstag, 6. Juli 2010

masa-masa itu...

Masa-masa itu... memang belum lama berlalu, tetapi itu serasa saja baru dialami kemarin, semua masih teringat jelas. membuka foto-foto facebook saat SMA membuat gw ingin menshare sesuatu. gw pengen ceritakan perasaan gw terhadap 3 kelas gw di SMA. Gue akan mulai dari yang terakhir dulu...

XII - A 2 KOLESE GONZAGA XXI
 

Di sinilah sebuah diorama keragaman dunia. Kelas ini tercampur dari berbagai karakter, ada mereka yang ribut, ada juga kelompok yang diam, ad juga kelompok yang aktif dikepanitiaan, ada yang pasif. Kelas XII A2 bisa dibilang saat malam kelulusan merupakan kelas yang paling banyak menerima penghargaan. Jujur, gue bangga dengan itu.
Dengan walikelas Pak Tri, kelas ini bisa melewati masa -masa sulit dengan baik. Walau si walikelas itu gak membantu banyak, tapi terima kasih ya pak. hehe
 
Kelas XI, merupakan titik paling nyaman di SMA. Saat di mana lo gak mikir akan kelulusan, gak mikir penjurusan. Benar benar bisa menikmati masa SMA secara total. Kelas XI A3, kelas di mana kita sering menjadi tempat pacaran, kelas yg memiliki seorang gitaris yang pasti membuat ada acara nyanyi bareng. Kelas ini pula, merupakan kelas heterogen gw pertama di SMA, dengan walikelas Pak Hugo, terima kasih Pak Hugo yang sudah mengingatkan kami untuk belajar terus.... 

X-7 KOLESE GONZAGA XXI


Yup, ini adalah kelas teratraktif dalam hidup gw. Satu satunya kelas homogen di Kolese Gonzaga, yang membuat kami merasa bahwa kami adalah kelas spesial. Spesial bukan karena nilainya, spesial karena kegilaan kami, karakter kami, kejujuran kami, kekompakan kami. Kelas terkompak yang pernah gw alami seumur hidup gw, berada di kelas ini. Kompak? pasti karena MOS XXI yang telah membuat kita kompak dan kebersamaan yang tinggi. Kekompakan itu masih terasa hingga sekarang.
Walikelas X-7 tahun 2007/2008 adalah Ibu Anie. Ibu adalah seorang guru bahasa Indonesia. Terima kasih ibu, dengan kesabaran ibu, ibu bisa membimbing kami. Seorang guru yang baik dan cerdas, yang mampu menggiring kami menjadi siswa siswa yang baik pula.

Akhirnya, semua itu telah berlalu... dan mulai melihat kedepan, menatap masa depan dan tantangan yang sudah menanti kita. Kita jangan terjebak pada masa lalu. kita harus maju kedepan mengalahkan semua rintangan, berdamai dengan segala kerisauan dan ketakutan kita. Tiga tahun di Kolese Gonzaga telah mengajarkan kita banyak hal.. Apakah kita akan masih mempertahankan semboyan kebangaan kita? apakah kita berjanji untuk memegang semboyan itu seumur hidup? itu terserah pada pilihan kita.... 

AD MAIOREM DEI GLORIAM
Demi Lebih Besarnya Kemuliaan Tuhan

AD MAIORA NATUS SUM
Aku Lahir Untuk Hal Hal Luhur

PRO DEO ET PATRIA
Demi Tuhan dan Negara

 

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen