Sonntag, 1. März 2009

Pahlawan dan Bangsa

" Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya" petikan kata Ir. Soekarno yang terkenal itu seperti layak untuk menjadi renungan bagi kita semua, Bangsa Indonesia. Mengapa kita tak mampu maju? jelas sebuah pertanyaan classic, dan dengan jawaban classic saya jawab .. yaitu kita tak mampu menghargai pahlawan kita.. Jawaban Classic itu justru jarang direnungi.

Menghargai pahlawan bukan hanya mengheningkan cipta belaka dengan tundukan kepala sebagai tanda kesedihan ( dengan pemikiran yg kemana2 gak jelas), tetapi tindakan untuk mengenal pahlawan kita, mengenal prestasinya dan melanjutkan apa yang diperjuangkannnya. Kita dapat melihat dengan jelas lemahnya penghargaaan Pahlawan oleh masyarakat bahkan pemerintahan sendiri.

Masyarakat sangat jelas, tindakannya yg sering merusak tempat bersejarah, malas berkunjung ke tempat2 bersejarah, dan menilai berkunjung ke tempat2 bersejarah / bermakna sejarah itu membosankan. Lebih baik ke cafe dan mall yang lebih keren dan akan membentuk status sosial lebih tinggi. Justru itu pemikiran yang salah. Masyarakat kita terkadang terkagum2 oleh banngsa2 asing dan mencaci bangsa sendiri, sungguh menggenaskan. Hal lain dapat terlihat jika seorang / kumpulan pelajar ditanyai mengenai pengetahuan mereka di acara TV tentang sejarah maka jawabannya hanya " ngak tau" atau ngawur. Isi teks proklamasi, lagu nasional , bahkan Pancasila pun tak hafal. Memalukan, justru mereka yg tidak bisa menjawab adalah mereka yang dinilai kaum terpelajar.

Beralih ke Pemerintah / Goverment, Pemerintah dengan berbagai aturan tertulis jelas cukup menghargai pahlawan tapi terkadang praktiknya kurang sesuai dengan konsep yg tertuang di UU. Mulai dari pemda(termasuk pemerintah pusat), pemda terkadang melupakan yang namanya situs2 sejarah terlebih situs sejarah zaman kolonial dan perjuangan kemerdekaan bahkan situs kerajaan. Mereka melupakan, menilai tak akan memberikan profit kepada kas daerah dan kantongnya. Jika Ya pemerintah menghargai, maka promosi ke situs bersejarah akan digencarkan. Selain itu adalah visi dan misi para founding fathers kita pasti akan dilanjutkan, tujuan Indonesia sudah tertuang di Pembukaan / Preambule UUD 1945, dan sekarang pemerintah seakan melupakannya.

Andai kata jika 60%-70% masyarakat Indonesia menghargai pahlawannya maka akan menjadi sebuah bangsa yang besar dan maju. Bangsa2 lain seperti Cina, Jepang, dan Amerika Serikat mereka menghargai pahlawannya, tetapi dari ketiga negara itu yg paling menonjol adalah Cina. Cina sangat jelas menghargai pahlawan-pahlawannya mulai dari apresiasi terhadap Presiden terdahulu nya yg membawa perubahan Mo Tze Dong. Kita dapat melihat bagaimana warga cina menghargai mantan presidennya itu.. Mao sama dengan Soekarno, sama2 pemimpin negara yang disegani., tetapi yang berbeda adalah perlakuan generasi penerusnya terhadap kedua sosok itu.

Jangan pernah malu melihat kekurangan kita karena disitu kita akan memperoleh batu pijakan untuk maju. Dan jangan pernah lupakan para pahlawan kita yang telah membuat Indonesia itu ada. ( 2008 )

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen