Samstag, 7. August 2010

hujan bsd

Hujan gerimis turun perlahan tapi pasti mebasahi wilayah BSD dan sekitarnya.
Gue pun yang mau pulang dari Teras Kota ( Teko ) ke Kos ( Anggrek Loka ) dengan berjalan kaki pun gue urungkan.

Langsung deh menunggu hujan reda gue ke starbucks, dan memesan Latte tall... minuman yang sama ketika gw terakhir 2 bulan yang lalu ke starbucks PIM untuk menemui seseorang. Duduk di luar kayak terasnya starbucks gitu bengong liatin hujan turun.

Langit sore pun mulai gelap, lampu lampu di jalanan mulai menyala, dan mata gue lagi terpaku pada tulisan billboard Sunday Romantic. Rasanya jarang sekali gue bisa menikmati proses nyalanya lampu.

Akhirnya latte gue abis, dan hujan tak kunjung reda. Latte yang habis membuat gue berfikir What I should do now  ? .... Yep I wanna go to Gramedia again.

Before I went to Starbucks, I went to Gramedia first.

Last afternoon was very long day in small gramedia, I finished to read Kambing Jantan Comic, and rain didn't stop.

Hujan yang gak berhenti padahal jam sudah menunjukan pukul 1900 memaksa gue harus pulang sesegera mungkin untuk makan dan siap-siap pulang ke Cibubur. Akhirnya saat masih gerimis gue putuskan untuk menembusnya, cuma 1 orang gila yang masih berjalan dan berbekal plastik + majalah untuk menutupi kepalanya. Ya gue jalan kaki ke Anggrek Loka sekitar 15 menit.

Perjalanan yang menderita, tidak adanya trotoar membuat pejalan kaki harus berjuang melewati becek dan sebagainya. BSD adalah cermin orang Indonesia, BSD adalah cermin Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, yang di mana tidak memberikan fasilitas bagi pedestrian.

Indonesia hanya menyediakan fasilitas bagi mesin - mesin penghasil polusi, dan melupakan bahwa dengan membangun fasilitas bagi pedestrian polusi dapat berkurang, dan jelas menjadi sarana efektif mengurangi pemakaian kendaraan.